Nah, kondisi di lapangan memang cukup parah. Pantauan di lokasi menunjukkan, trotoar itu seperti lorong obstacle course. Sekitar lima tiang berdiri di sepanjang jalur, dua di antaranya bahkan nongkrong tepat di tengah jalan. Sebuah banner panjang yang terpasang di salah satu tiang hampir menutup seluruh jalur.
Belum lagi ada cone parkir, kayu, dan tali rafia yang berserakan. Pejalan kaki terpaksa melangkah pelan, menghindar, atau nekat turun ke badan jalan.
Moko (30), yang kerap melintas di sana, merasakan betul kesulitannya. Usai berlari dari Benhil ke Kebon Sirih, ia kembali harus berjuang melewati rintangan itu.
keluhnya.
Ke depan, Dinas Bina Marga berjanji terus melakukan evaluasi. Tujuannya satu: menjaga trotoar tetap menjadi ruang yang aman, khususnya di titik-titik ramai seperti Benhil. Tapi sementara itu, pejalan kaki masih harus bersabar dan ekstra waspada.
Artikel Terkait
Khozinudin: Isu Pemaafan Jokowi Cuma Taktik Pecah-Belah Pengungkap Ijazah
Toko Ogah Terima Uang Tunai? Siap-Siap Berurusan dengan Hukum
130 Siswa Nigeria Akhirnya Pulang Setelah Sebulan Jadi Sandera
Harus Suci Dulu Baru Boleh Kritik Korupsi? Ulama Salaf Bilang Itu Tipu Daya Iblis