Tak cuma itu. Tahun ini juga jadi momen bersejarah dengan dimulainya ekspor kelapa segar Indonesia ke China. Beberapa protokol ekspor produk strategis lain termasuk durian telah disepakati. Kemajuan signifikan.
Sementara realisasi investasi, hingga Triwulan III, sudah mencapai USD 5,4 miliar.
Angka-angka tadi, kalau dipikir-pikir, menunjukkan satu hal: pendekatan diplomasi yang fokus pada hasil ternyata membuahkan sesuatu. Padahal, dinamika global saat ini tidak bisa dibilang mudah.
Dalam forum yang sama, KBRI Beijing juga memaparkan aneka kerja sama bilateral lain yang telah dijalin. Bidangnya beragam, mulai dari pendidikan hingga imigrasi.
Acara Indonesia Updates 2025 ini sekaligus jadi momen bagi KBRI untuk mengucapkan terima kasih. Apresiasi disampaikan kepada sejumlah mitra yang telah mendukung langkah-langkah diplomasi.
Penghargaan secara simbolis diserahkan langsung oleh Dubes Djauhari. Penerimanya antara lain Bank Indonesia kantor perwakilan Beijing, Indonesia Chamber of Commerce in China (INACHAM), Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT), Sanggar Tari Yingde, serta platform media sosial Kuaishou.
Artikel Terkait
Di Balik Sikap Menolak Bantuan Asing: Nasionalisme atau Nyawa yang Terancam?
Mantan Menlu Malaysia Tegur Tito Karnavian: Belajar Cara Berbicara ke Tetangga
Tragedi Bekkersdal: Sembilan Nyawa Melayang dalam Serangan Brutal di Sebuah Bar
Bobby Nasution Tegaskan Bantuan Beras UEA Tak Dipulangkan, Muhammadiyah yang Salurkan