Rasanya seperti gelombang, ketakutan itu. Datang dan pergi, tapi selalu saja kembali. Ada beban kuliah yang menunggu, tugas-tumpuk, tekanan nilai yang bikin sesak. Tapi di balik itu semua, ada momok yang jauh lebih besar dan samar: takut nanti tidak menjadi apa-apa. Dua rasa takut ini saling membelit, jadi hantu buat banyak anak muda yang merasa tersesat di persimpangan jalan.
Dan ini bukan cuma soal belajar lagi. Kuliah sekarang udah jadi penanda status, tolak ukur kesuksesan, bahkan beban mental. Sejak kecil kita dikepung narasi yang itu-itu saja:
"Kalau nggak masuk jurusan favorit, ya ketinggalan."
"Lulus cepat, dapet kerja mentereng, baru dianggap berhasil."
"Nggak kuliah? Masa depanmu gelap."
Padahal, siapa sih yang hidupnya lurus-lurus aja kayak rel kereta? Banyak banget yang milih jurusan cuma ikut-ikutan temen, bukan karena suka. Atau yang sadar salah jurusan, tapi nggak berani ngomong. Bertahan cuma demi selembar ijazah, sementara ilmunya nggak nyantol.
Lalu, dari mana sih semua kegelisahan ini berasal?
Pertama, ya karena kita gemar membandingkan diri. Media sosial bikin kita terus-terusan lihat potongan terbaik hidup orang lain. Lihat teman yang magang di perusahaan besar, saudara yang wisuda pujian, atau anak muda yang udah punya bisnis. Tanpa sadar, kita membandingkan 'babak belur' kita sendiri dengan 'highlight reel' mereka.
Ekspektasi keluarga juga sering bikin sesak. Meski niatnya baik, ucapan seperti, "Anak tetangga aja udah kerja di bank, masa kamu belum?" atau "Kamu kan anak sulung, harus jadi contoh," justru nambah beban. Rasanya seperti membawa ransel berisi batu setiap hari.
Belum lagi sistem di luar sana yang masih aja kolot. Banyak lowongan yang nempel-in syarat "minimal S1" untuk pekerjaan yang sebenarnya nggak perlu banget gelar. Di banyak lingkungan sosial pun, gelar akademik kadang lebih diagung-agungkan ketimbang skill yang benar-benar bisa dipakai.
Nah, kita harus mulai membongkar mitos soal 'kesuksesan' yang kaku itu.
Artikel Terkait
Ribuan Pelari Bersatu di Borobudur, Doakan dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
Serdam Berkibar: Pusat Kuliner Baru Resmi Diresmikan, Dukung 180 UMKM Kubu Raya
Ramalan Wanda Hamidah di Pilpres 2014: Dulu Ditertawakan, Kini Makin Nyata
Tiga Dekade Menggelinding, Khambec C70 Pontianak Rayakan Ikatan Lintas Generasi