Kabut pagi masih menyelimuti sebagian rawa di Sepaku, namun obrolan di kantor Otorita Ibu Kota Nusantara sudah hangat membicarakan satu isu: malaria. Ya, ancaman penyakit yang dibawa nyamuk ini jadi perhatian serius di wilayah calon ibu kota negara itu, yang membentang di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Targetnya jelas: membebaskan IKN dari malaria. Caranya? Dengan membangun sistem kesehatan lingkungan yang tak cuma kuat, tapi juga bisa bertahan lama.
Menurut Suwito, Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, upaya pengendalian sudah digulirkan sejak awal.
"Sejak tahap awal pembangunan IKN sudah dilakukan," ujarnya di Sepaku, Sabtu lalu.
Dia bilang, membangun sistem kesehatan lingkungan itu bukan pekerjaan sampingan. Itu adalah langkah kunci untuk mengontrol malaria, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari mimpi besar IKN. Visinya kan jadi ibu kota masa depan yang sehat, aman, dan mampu bersaing di kancah global.
Di sisi lain, ambisi IKN sebagai 'kota dunia untuk semua' memang menggiurkan. Kota yang terbuka bagi siapa saja, lokal maupun internasional. Tapi, di balik itu, ada pekerjaan rumah yang berat: mewujudkan kota yang ekologis sekaligus humanis. Nah, bebas malaria adalah prasyarat mutlak untuk semua itu.
"Bebas dari malaria, termasuk dalam menghadapi potensi migrasi penduduk ke depan," tegas Suwito.
Artikel Terkait
Refly Harun Turun Gunung, Bela Roy Suryo di Tengah Retaknya Klaster Kasus Ijazah
Semeru Erupsi Pagi Ini, Kolom Abu Capai 1,2 Kilometer
Chappelle Balas Kritik Bill Maher dengan Data yang Menohok
Wajah Kelam Sawit Ilegal: 9 Juta Hektare Tanpa Pajak dan Jejak Hantu