Lalu, apa yang dilakukan pemerintah kota? Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Rajwan Taufik, langkah antisipasi sudah dijalankan. Fokusnya adalah mengosongkan depo-depo sampah sementara, atau yang biasa disebut depo sirip, terutama di kawasan paling ramai: Malioboro.
“Depo-depo sirip terutama di seputaran kawasan Malioboro dalam beberapa hari ini sudah kita kurangi bahkan kosong,”
kata Rajwan.
Beberapa lokasi yang sudah dibersihkan antara lain Purawisata, Mandala Krida, hingga Argolubang. Tak hanya itu, rencananya pengosongan besar-besaran akan diulang lagi tanggal 22 dan 24 Desember mendatang. Persiapan ekstra, memang.
Di sisi lain, upaya tak cuma berhenti di situ. Rajwan menambahkan, pihaknya juga memaksimalkan kerja unit pembersih dan tempat pengelolaan sampah akhir seperti di Sitimulyo dan Giwangan. Tujuannya jelas: agar semua fasilitas itu siap menampung ‘bonus’ sampah dari para wisatawan yang membanjiri kota selama musim liburan. Mereka berharap, dengan persiapan matang ini, Kota Jogja tetap bersih dan nyaman di tengah euforia perayaan.
Artikel Terkait
Kepala Desa Beraksi Lagi, Kali Ini Tuntut Kendali Penuh atas Dana Desa
Tujuh Hari yang Menentukan Nasib Upah Buruh
KSAD Minta Media Tak Ekspos Kekurangan Penanganan Bencana, Organisasi Pers Soroti Pembatasan Informasi
Presiden Lee Jae Myung Usulkan Perawatan Rambut Rontok Ditanggung Asuransi, Pro dan Kontra Mengemuka