Sumatera Barat
Di Sumbar, jaringan jalan mulai dari Padang merambah ke berbagai penjuru. Rute ke Pariaman, Lubuk Basung, hingga perbatasan Sumut sudah lancar. Begitu pula jalur menuju Bukittinggi, Payakumbuh, dan batas Riau. Akses ke selatan seperti Painan dan ke timur menuju Dharmasraya serta Padang Aro juga sudah bisa ditempuh.
Warga Bisa Pakai Jalur Alternatif
Memang, tidak semua perbaikan berjalan mulus. Beberapa ruas masih jadi tantangan berat bagi petugas. Ambil contoh jalan Tarutung–Sibolga dan Tarutung–Sipirok di Sumut. Medannya sulit, kerusakannya parah.
Karena itu, pemerintah memastikan jalur alternatif tetap dibuka. Warga yang perlu ke Sibolga, misalnya, bisa lewat Sidikalang–Barus–Sibolga. Sementara untuk ke Sipirok dari arah Balige, masih ada jalan provinsi sepanjang 114 kilometer via Siborong-borong dan Pangaribuan.
“Hingga kini, estimasi target penyelesaian belum dapat ditentukan,” ungkap data Kementerian PU. Kendalanya beragam, dari titik kerusakan yang belum teridentifikasi detail sampai akses alat berat yang terbatas ke lokasi terdampak.
Di ruas Tarutung–Sipirok yang rusak 2,4 kilometer, perbaikan dilakukan dari dua arah sekaligus. Pemerintah menargetkan arus jalan kritis seperti ini bisa normal kembali pertengahan Januari tahun depan.
Angka kerusakannya memang tidak kecil. Data per 15 Desember mencatat 1.413 lokasi terdampak di tiga provinsi. Rinciannya, 477 titik di Aceh, 306 di Sumut, dan 630 di Sumbar. Kerusakannya beragam, dari tanggul jebol, jalan putus, sampai genangan yang mengisolasi pemukiman.
Di tengah semua ini, komitmen pemerintah lewat Kementerian PU jelas: mempercepat perbaikan dan menjaga agar logistik serta mobilitas warga tidak mandek. Jalan alternatif adalah napas bagi pemulihan, dan itu terus diupayakan agar tetap hidup.
Artikel Terkait
Delapan Jam Diperiksa KPK, Yaqut Tutup Mulat Soal Dugaan Korupsi Kuota Haji
Kerabat Polisi Ditangkap Terkait Kematian Mahasiswi di Sungai Pasuruan
Mahfud MD Sebut Aturan Polisi Duduki Lembaga Negara sebagai Pembangkangan Konstitusi
Bantengan vs Keboan Aliyan: Dua Wajah Magis Jawa Timur yang Tak Lekang Zaman