"Total kerugian Rp 9,76 triliun," tegas Tuahta.
Di tengah upaya pemulihan, tantangan lain masih menghadang. Hingga saat ini, setidaknya masih ada 16 desa yang terisolasi. Akses untuk menjangkau mereka masih sangat sulit.
Tuahta menjelaskan, "Wilayah terisolir Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 8 Desa di 3 Kecamatan dan Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 8 Desa di 5 Kecamatan."
Meski begitu, gelombang solidaritas terus mengalir. Bantuan dari berbagai penjuru sudah mulai terkumpul di posko-posko bencana. Di Posko Bencana Sumut dan Hanggar Lanud Soewondo, misalnya, bantuan yang terkumpul sejak 14 Desember lalu sudah mencapai 475,66 ton.
"Total bantuan 475,66 ton," pungkas Tuahta menutup pernyataannya.
Angka-angka itu tentu bukan sekadar statistik. Di baliknya, ada cerita pilu, harapan yang tertunda, dan perjuangan panjang untuk bangkit kembali. Pekerjaan rumah untuk pemulihan masih sangat banyak.
Artikel Terkait
Kebakaran Hebat di Korsel Picu Polemik: Bencana Nasional atau Tindakan Lembek?
Lima Nelayan Bertaruh Nyawa Tiga Jam di Tengah Amukan Ombak Bali
Ahli Geologi Ingatkan: Hunian Korban Bencana di Sumatra Tak Boleh Dibangun di Atas Memori Bencana
Tito Pastikan Bantuan Rp 268 Miliar untuk Korban Bencana Tepat Sasaran