Bandara di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, lagi-lagi jadi bahan perbincangan panas. Kali ini, sorotan tajam datang dari Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi. Ia tak main-main dengan kritiknya, bahkan menyebut operasional bandara itu cermin dari lemahnya negara.
Lebih ekstrem lagi, ia menilai situasi ini bukan cuma soal aturan, tapi sudah masuk ranah makar.
“Keberadaan Bandara IMIP Morowali itu merupakan tindakan liar karena tidak ada otoritas negara yang jelas,” ujarnya.
Arbi juga menyoroti kebijakan yang terkesan plin-plan. “Lebih aneh lagi ketika Menhub sempat menetapkannya sebagai bandara internasional, lalu mencabutnya kembali,” tambahnya dalam pernyataan yang diberikan kepada media pada Senin lalu.
Menurutnya, pernyataan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin yang menyebut bandara itu ilegal sebenarnya sudah tepat. Hanya saja, kata Arbi, itu belum cukup.
“Bandara IMIP itu negara dalam negara. Segera saja tutup, dan semua pihak yang terlibat, Jokowi, Luhut, Menhub wajib diperiksa, termasuk perusahaan yang membangunnya,” tegasnya.
Artikel Terkait
Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 75,9 Triliun untuk Mahasiswa dan Dosen Korban Bencana Sumatera
Menteri Kritik Buku Anak: Petani Harus Ditampilkan Makmur, Ganteng, dan Cantik
Sabatu Ahruf: Rahasia Al-Quran Merangkul Ragam Dialek Tanpa Hilangkan Makna
Rumah Warga di Mempawah Ambruk Diterjang Ombak Ganas