Tak ketinggalan, sektor ekonomi warga pun lumpuh. Lahan pertanian, sawah, kebun, hingga tambak ikut menjadi korban. Perkantoran pemerintah pun tak berfungsi. Sungguh, gambaran kehancuran yang sangat menyeluruh.
Di tengah paparan data yang suram itu, Suharyanto memberi catatan penting. Semua angka yang disebutkan masih bersifat sementara. Timnya masih terus bekerja di lapangan, mendata, memverifikasi.
Jadi, angka Rp 25,41 triliun itu baru gambaran awal. Bisa saja membengkak, atau justru berkurang setelah pendataan lebih detail. Yang jelas, pekerjaan besar menanti untuk mengembalikan senyum di bumi Serambi Mekkah.
Artikel Terkait
Laras Faizati di Persimpangan: Selfie dan Gugatan atas Kriminalisasi Suara
Puan Maharani Ingatkan Anggota DPR: Masa Reses, Saatnya Lebih Dekat dengan Rakyat
Tweet Lawas Raja Juli Jadi Bumerang di Tengah Bencana Aceh
Bupati Aceh Selatan Disidang Partai Usai Umrah Saat Banjir Melanda