Selamatkan Bayi, Hingga Nafas Terakhir
Dari informasi yang diterima keluarga, Erawati meninggal bukan karena luka bakar. Jasadnya masih utuh. "Dia kehabisan nafas, terjebak asap tebal," papar Suyono. Beberapa foto dari agensi dan KJRI pun membenarkan hal itu. Nasib bayi yang diselamatkannya disebutkan dalam kondisi kritis, sementara orang tua majikan tersebut juga ikut meninggal.
Pasca kabar duka, proses administrasi segera diurus. Pihak Kemlu dari Jakarta dan perangkat Desa Dampit sudah datang untuk membantu. "Dokumen-dokumen sedang disiapkan. Tinggal menunggu proses pemulangan jenazah," terang Suyono. Di matanya, hanya ada harap agar adiknya segera bisa dibawa pulang ke Malang. "Kami cuma bisa berdoa. Kasihan jasadnya masih di sana."
Sayangnya, tragedi ini tidak hanya merenggut Erawati. Kebakaran hebat yang terjadi saat renovasi itu menewaskan sembilan WNI lainnya. Data terbaru dari Kemlu menyebut, ada 140 pekerja migran Indonesia yang tinggal di apartemen tersebut. Dari jumlah itu, 129 selamat, satu orang masih dirawat di rumah sakit, dan satu lainnya hingga kini belum ditemukan.
Sebuah pengorbanan di negeri orang, yang berakhir dengan kepulangan yang pilu. Erawati pergi, tetapi upayanya menyelamatkan nyawa kecil yang bukan darah dagingnya sendiri, akan selalu dikenang.
Artikel Terkait
Kontroversi di Jalur Malang-Kediri: Pelajar SMK Tewas Terseret Arus Usai Tabrakan Beruntun
Anak Ustaz Evie Effendi Laporkan Ayahnya ke Polisi, Terlibat Kasus KDRT
Menteri Kehutanan dan Ritual Restu Presiden: Saat Hukum Menunggu Izin Politik
Senyum Kembali di Tenda Pengungsian, Gibran Prioritaskan Ibu Hamil dan Balita