Kaki-kakinya yang kecil dengan sigap menapaki tumpukan lumpur tebal. Wilayah di Tapanuli Utara itu hancur lebur oleh banjir dan longsor. Hidung si anjing terus mengendus, menyisir setiap aroma yang tersisa di antara puing.
Ia berhenti sesekali. Lalu mengendus lebih dalam, sebelum akhirnya mencoba menggali dengan kedua kaki depannya. Bagi warga yang menunggu dengan hati berat, setiap hentian itu melahirkan secercah harapan. Mungkin saja, ini petunjuk untuk menemukan keluarga mereka yang masih hilang.
Anjing itu bernama Aslan. Sebagai anjing pelacak (K-9) dari Ditsamapta Polda Sumut, ia diterjunkan langsung ke lokasi bencana. Tugasnya jelas: mencari korban.
Bekerja di bawah panduan Bripka Ikhsan Fuadi dan tim Unit Polsatwa K-9, Aslan menyusuri area terdampak bersama personel Polres Tapanuli Utara. Cuaca dan medan yang sulit tak menyurutkan langkahnya.
Dan upayanya membuahkan hasil. Aslan berhasil menemukan dua korban yang tertimbun lumpur.
Artikel Terkait
Banjir Bandang Sumatera: Gelondongan Kayu dan Tanda Tanya Pembalakan Liar
Zulkifli Hasan dan Panggung Pencitraan di Tengah Banjir
BMKG Peringatkan Ancaman Bibit Siklon Tropis di Musim Hujan 2025/2026
Prabowo Sambangi Korban Bencana, Janji Pemerintah Tak Tinggalkan Warga