Siapa pun yang dianggap berseberangan dengan Amerika Serikat dan kawan-kawannya, bersiaplah. Label teroris sudah menunggu di depan mata.
Nicolás Maduro, presiden Venezuela, dan IM tak pernah sekalipun membom rumah sakit, sekolah, atau tempat ibadah. Mereka juga tak pernah membantai perempuan dan anak-anak. Toh, bagi Donald Trump, mereka adalah teroris.
Kenapa? Karena apa yang mereka lakukan dianggap mengganggu ketenangan hati Trump dan Israel sekutu setia Amerika.
Kita ingat bagaimana Presiden Suriah, Ahmad Al-Sharaa, dulu juga dicap teroris. Kepalanya dihargai jutaan dolar. Tapi begitu dia mulai "bermain cantik" dan dianggap ikut kemauan Trump, tiba-tiba statusnya berubah. Dari buronan jadi tamu terhormat.
Di sisi lain, lihatlah apa yang terjadi di Palestina. Pejuang Hamas mereka sebut teroris, padahal tawanan yang dibebaskan Hamas pulang dengan selamat, bahkan diperlakukan secara manusiawi.
Artikel Terkait
Siswa Surabaya Sulap Limbah Kulit Bawang Jadi Tinta Spidol Ramah Lingkungan
Keadilan di Ujung Jari: Ketika Hukum Menari di Atas Panggung Viral
Tiga Eks Dirut ASDP Bebas, Prabowo Teken Rehabilitasi di Tengah Kontroversi
Kalbar Bergerak Cepat, Atur Nasib Pelabuhan Dwikora dan Kijing