Edi Kamtono menekankan pentingnya data yang akurat untuk pembinaan ke depan.
"Kita ingin usaha kuliner, termasuk warung kopi, berkembang sehat dan berdaya saing, dengan data PBJT yang akurat, kita bisa melihat potensi sekaligus melakukan pembinaan yang lebih tepat sasaran," tegasnya.
Kalau dilihat dari jenisnya, variasi usahanya cukup beragam. Mulai dari warung kopi tradisional yang legendaris sampai coffee shop modern yang kekinian. Suasana ngopi di warung-warung ini sudah jadi semacam ritual, bagian dari identitas sosial warga kota.
Edi menambahkan, perkembangan pesat ini telah membentuk ciri khas Pontianak. Warung kopi bukan cuma sekadar tempat numpang lepas dahaga. Lebih dari itu, ia telah bertransformasi menjadi ruang berkumpul yang hidup sekaligus penggerak roda ekonomi lokal.
Pemerintah berjanji akan terus mempermudah perizinan dan mendampingi pelaku usaha. Tujuannya jelas, agar iklim usaha kuliner dan minuman di kota ini makin tertata dan berkembang.
Penulis: Ade Mirza
Artikel Terkait
Taliban Sumpah Balas Dendam, 10 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara Pakistan
Penggerebekan TNI di Kutai Barat Berujung Walk-out, Ada Apa?
Sultan B. Najamudin Desak Pembentukan Satgas Darurat untuk Atasi Maraknya Bullying
BKN Buka Puluhan Ribu Formasi Baru dan Ubah Aturan Karier ASN