Bahu Sakit Usai Main Padel? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Padel memang seru, tapi jangan sampai keseruan itu berujung pada cedera bahu yang mengganggu. Banyak pemain baik pemula maupun yang sudah mahir mengeluhkan nyeri di area bahu setelah bermain. Kenapa ya bisa begitu?
Mengapa Bahu Rentan Cedera di Lapangan Padel?
Kalau diperhatikan, gerakan dalam padel itu sangat repetitif. Bayangkan saja: dalam satu pertandingan, berapa kali Anda melakukan pukulan vibora, bandeja, atau smash? Puluhan kali, bahkan mungkin ratusan. Setiap pukulan melibatkan rotasi bahu yang intens, menempatkan tekanan konstan pada otot dan tendon di area tersebut.
Yang sering tidak disadari, teknik memukul yang salah ternyata menjadi biang keladi utama. Banyak pemain terlalu mengandalkan kekuatan bahu saja, padahal seharusnya menggunakan seluruh tubuh. Akibatnya? Bahu bekerja terlalu keras sendirian.
"Kurangnya pemanasan sebelum bermain juga masalah klasik yang sering diabaikan," kata seorang pelatih padel yang kerap menangani kasus cedera. "Pemain rekreasional biasanya langsung main tanpa persiapan memadai."
Faktor Pemicu Cedera Bahu
Pertama, teknik pukulan yang keliru. Pukulan seperti vibora atau bandeja membutuhkan koordinasi tubuh yang baik. Jika sudut pukulan salah atau posisi tubuh tidak tepat, tekanan berlebih langsung tertumpu pada sendi bahu.
Kedua, repetisi tanpa jeda. Main terus menerus tanpa istirahat apalagi kalau durasi pertandingan panjang bisa memicu peradangan. Otot bahu butuh waktu untuk recovery.
Yang ketiga, pukulan terlalu cepat tapi tidak terkontrol. Ingin memukul keras itu wajar, tapi kalau sampai kehilangan keseimbangan, bahu lah yang jadi korban. Pukulan cepat tanpa stabilitas memaksa bahu bekerja di posisi yang tidak natural.
Artikel Terkait
Delapan Bulan Pencarian Alvaro Berakhir Pilu: Kerangka Ditemukan, Ayah Tiri Tersangka
Warga Bogor Ramai-ramai Ikuti Pelatihan Shalat Khusyuk, Diharapkan Jadi Solusi di Tengah Gempuran Gawai
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas dalam Rangka, Diduga Diculik Ayah Tiri Sendiri
Tanggapi Kasus Ira Puspadewi, Akbar Faisal: Mudah di ASDP Tapi Sulit di BUMN Besar...