Bogor Para dai mendapat peringatan keras dari Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Syihab. Menurutnya, dakwah jangan sampai dijadikan sekadar profesi, apalagi diperdagangkan. Kalau sampai begitu, hilanglah keberkahannya.
Lewat sebuah video ceramah yang beredar pada Jumat (21/11/2025), Habib Rizieq menegaskan, "Dakwah itu kewajiban, bukan profesi atau pekerjaan yang jadi mata pencaharian."
Ia lantas membandingkan dengan profesi lain seperti dokter atau ASN. Mereka punya jam kerja jelas. Di luar jam itu, mereka bebas. Tapi dakwah? Tidak ada aturan jam kerjanya. Di mana pun kita berada, kapan pun waktunya, kewajiban untuk menyampaikan dakwah itu tetap ada.
Kekhawatirannya besar. Kalau dakwah cuma dianggap pekerjaan, aktivitasnya bisa jadi cuma seremonial belaka. "Di atas panggung dia berdakwah, tapi begitu turun, bisa saja dia berbuat hal yang bertolak belakang dengan nilai-nilai dakwahnya," ungkapnya. Hal ini terjadi karena dakwah dianggapnya hanya sebagai tuntutan profesi, bukan panggilan jiwa. Akibatnya, di luar panggung, seseorang bisa merasa bebas, bahkan bermaksiat. Sungguh berbahaya.
Maka dari itu, jika ingin dakwahnya berbekas dan diberkahi Allah SWT, jadikanlah ia sebagai kewajiban, bukan sekadar sumber nafkah.
Artikel Terkait
Langkah Karyawan Telkom di GBK Berbuah Bibit Mangrove
Dedi Mulyadi Ungkap Konsep Kuno Sunda untuk Tangkal Bencana Alam
Pasangan Suami Istri Hadapi Dakwaan Penyiksaan PMI, Jaminan Ditetapkan 20 Ribu Ringgit
Dandim Mimika Ramaikan Festival Dayung dan Seni Budaya di Pomako