Kolaborasi Tak Terduga: Sape Bertemu Djembe dalam Ne Baruakng Urban 2

- Sabtu, 22 November 2025 | 13:30 WIB
Kolaborasi Tak Terduga: Sape Bertemu Djembe dalam Ne Baruakng Urban 2

Kolaborasi Unik Alat Musik di Pentas "Ne' Baruakng Urban 2"

Suasana Gedung Tertutup Taman Budaya Kalimantan Barat pada 20-22 November 2025 lalu benar-benar hidup. Di sana, sebanyak 12 jenis alat musik dari berbagai penjuru dunia bersatu dalam sebuah harmoni yang menakjubkan. Pentas Tunggal Musik Etnikprogresif bertajuk "Ne' Baruakng Urban 2: BINUA QUANTUM" yang digelar UKM Sarang Semut Universitas Tanjungpura Pontianak ini berhasil menciptakan pengalaman musikal yang sulit dilupakan.

Yang menarik, panggung itu mempertemukan kenong (dau), gong, dan tengga dengan sape' Kalimantan. Tak ketinggalan, alat musik modern seperti bass, keyboard, dan gitar juga ambil bagian. Bahkan irama Afrika dari djembe dan darbuka turut meramaikan kolaborasi yang langka ini.

Mbah Dinan, sang komposer, dengan semangat menerangkan bahwa Binua Quantum sebenarnya bercerita tentang fenomena masyarakat Dayak Kanayatn yang kini hidup di wilayah urban. Menurutnya, ada semacam tarik-ulur antara mempertahankan identitas budaya dan tuntutan kehidupan kota yang serba modern.

"Pesannya cukup jelas sebenarnya," ujar Mbah Dinan. "Kita sering kali terlena dengan budaya-budaya baru yang datang bertubi-tubi. Tanpa disadari, semua itu perlahan-lahan meracuni kita. Hidup di zaman sekarang, di mana perkembangan teknologi begitu cepat, justru bisa membunuh budaya kita sendiri."

Memang, konsep musik etnik progresif yang diusung dalam pentas ini cukup menarik. Ini adalah upaya memadukan musik etnik dengan elemen modern, membawa tradisi ke ranah yang lebih kontemporer. Namun begitu, Mbah Dinan menekankan bahwa pengembangan seperti ini harus tetap menjaga 'pakem-pakem' dasar yang menjadi jiwa kebudayaan tersebut.


Halaman:

Komentar