Mediasi Oh Mediasi, Cekal Oh Cekal
Pertemuan antara Refly Harun dan kawan-kawan dengan Tim Percepatan Reformasi Polri pimpinan Prof Jimly Asshiddiqie memang membahas banyak hal. Tapi yang bikin riuh justru soal usulan mediasi kasus ijazah Jokowi. Acara dengar pendapat itu berjalan cukup panas, bahkan berakhir dengan walk out sejumlah tokoh seperti Indra Piliang, Said Didu, Habil Mar'ati, dan Eddy Mulyadi. Mereka protes karena Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma, dan penulis sendiri dilarang ikut dengan alasan status tersangka.
Wacana mediasi ini memang memantik pro-kontra. Jimly bilang mediasi harus disepakati kedua belah pihak—tersangka dan Jokowi sebagai pemilik ijazah yang dipersoalkan. Tapi di sisi lain, tim ini kan levelnya di bawah pengadilan yang sudah berkali-kali mencoba mediasi. Jokowi sendiri tak pernah hadir. Berulang kali. Artinya, ijazah itu juga tak pernah muncul di persidangan. Nah, sekarang para tersangka justru menolak mediasi yang rasanya seperti negosiasi politik biasa.
Buat mereka, apa gunanya berunding dengan Jokowi? Ijazah palsu—jika memang palsu—sudah jadi urusan publik. Seluruh rakyat Indonesia berhak tahu kebenarannya. Jelas-jelas Jokowi tak akan berani memamerkan ijazahnya. Kalau memang asli, pasti dari dulu sudah dibanggakan dengan percaya diri.
Artikel Terkait
Jokowi Duduk Samping Mike Bloomberg di Gala Dinner Bergengsi Singapura
Sri Sultan Perkuat Jaga Warga hingga Tingkat Pedukuhan
Dukungan untuk Roy Suryo Cs: Pengakuan Eks Pendukung Setia Prabowo
Kasus Cinta Terlarang Perwira Polisi Berujung Misteri Kematian Dosen di Kostel Semarang