34 Paket Narkoba Ditemukan di Mobil Terguling di Tol Bakter
Bandar Lampung - Sebuah mobil Nissan X-Trail bernopol D 1160 UN ditemukan dalam keadaan kecelakaan di ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Kamis pagi lalu. Tapi, ini bukan cuma soal kecelakaan biasa. Yang bikin curiga, sopirnya hilang entah ke mana. Lalu, apa yang ditemukan petugas di dalam mobil itu benar-benar di luar dugaan.
Sekitar pukul setengah enam pagi, tim gabungan yang terdiri dari Patroli Bravo Bakter, personel Korem 043/Gatam, dan PJR Polda Lampung sedang menjalani patroli rutin. Mereka lalu menemukan mobil itu terguling di KM 136 B. Saat mau dievakuasi, kok sepi. Pengemudinya raib. Alhasil, tim langsung menyisir area sekitar buat mencari sopir yang misterius itu.
Di sisi lain, proses pemeriksaan kendaraan pun berjalan. Petugas kemudian menemukan sebuah tas besar berwarna biru yang ternyata berisi lima tas lagi di dalamnya. Ada tiga tas coklat, satu merah tua, dan satu biru. Isinya? Bukan pakaian atau barang biasa. Ketika dibuka bersama pihak kepolisian, terungkaplah 34 kantong plastik yang diduga kuat berisi narkotika.
Menurut M. Alkautsar, Manager Public Affairs HKA Bakter, seluruh barang bukti itu sudah diserahkan ke kepolisian untuk penyelidikan lebih mendalam. “Ini bukti nyata kontribusi kami dalam mendukung keamanan publik,” tegasnya. Memang, pengawasan di jalan tol nggak cuma buat jaga kelancaran arus lalu lintas. Ternyata, bisa juga bongkar sindikat yang pake fasilitas umum buat edarkan barang haram.
Alkautsar menambahkan, pihaknya berkomitmen penuh mendukung upaya penegakan hukum. “Kami pastikan mobilitas pengguna tol lancar, tapi juga dukung penuh aparat untuk cegah kejahatan, termasuk peredaran narkoba,” pungkasnya. Jadi, selain urusin kemacetan, mereka ternyata jadi mitra tak terduga dalam memberantas narkotika.
Artikel Terkait
Kembalikan Rp 883 Miliar, KPK Suntik Dana Pensiun ASN Lewat Taspen
Vonis Mafia Tanah Bantul: Sertifikat Mbah Tupon Belum Sepenuhnya Kembali
Trader Bandung Bobol Sistem Markets.com, Rugikan Platform Rp 6,6 Miliar
Efek Kupu-Kupu Politik: Jika Jokowi Tak Pernah Memimpin Indonesia