Din juga menyoroti bahwa proses hukum yang berjalan saat ini dinilainya justru mengaburkan inti permasalahan sesungguhnya. Ia meyakini bahwa pengadilan yang objektif dan independen akan mampu mengungkap fakta sebenarnya, dan hal inilah yang membuat penegakan hukum terlihat tidak seimbang.
Oleh karena itu, ia mendesak Polri untuk konsisten bersikap jujur, adil, dan tidak memihak, sesuai dengan jargon presisi yang selama ini terus disosialisasikan oleh institusi tersebut.
"Jangan sampai membela yang keliru dan mengabaikan kebenaran. Itu bukanlah cerminan dari presisi yang selalu digaungkan," ungkapnya.
Mengakhiri pernyataannya, Din Syamsuddin menekankan pentingnya dilakukan reformasi internal di tubuh Polri. Tujuannya adalah agar proses penegakan hukum dapat kembali mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat.
"Saya sepakat, sekarang adalah waktunya Polri melakukan reformasi internal," pungkasnya menegaskan.
Artikel Terkait
Groq di Sydney: Pusat Data AI Tercepat Asia Pasifik Ubah Peta Global
Gubernur Bali Tindak Tegas Perusahaan Travel Pasca Kecelakaan Turis China Tewas
Usulan Kenaikan UMP Lampung 2026 15%, Berapa Potensi Gaji Baru?
Sidang KIP Desak UGM Lengkapi Berkas Ijazah, Dokumen Tak Tandatangani Dipertanyakan