Lebanon Laporkan Israel ke DK PBB Soal Pembangunan Tembok Perbatasan
Pemerintah Lebanon secara resmi akan mengajukan pengaduan terhadap Israel ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pengaduan ini terkait pembangunan struktur tembok beton yang diduga melampaui batas yang disepakati, dikenal sebagai Garis Biru. Klaim ini langsung dibantah oleh pihak Israel.
Presiden Lebanon, Joseph Aoun, mengonfirmasi bahwa ia telah memberikan instruksi kepada pejabat terkait untuk segera menyiapkan dan mengajukan keluhan formal kepada DK PBB. Langkah ini diambil sebagai respons atas laporan dari pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah tersebut.
Pasukan Sementara PBB di Lebanon atau UNIFIL melaporkan bahwa tentara Israel telah membangun sebuah tembok beton berbentuk T di daerah barat daya Yaroun, Lebanon selatan. Berdasarkan survei yang dilakukan UNIFIL, struktur tembok ini didapati melintasi Garis Biru.
Dampak dari pembangunan ini adalah lebih dari 4.000 meter persegi wilayah yang diakui sebagai bagian dari Lebanon menjadi tidak dapat diakses oleh penduduk setempat. UNIFIL menegaskan bahwa hal ini merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon.
Dalam pengamatan lebih lanjut pada bulan berikutnya, UNIFIL juga menemukan bahwa bagian lain dari tembok, yang terletak di tenggara Yaroun, juga dibangun melampaui Garis Biru. UNIFIL telah menyampaikan temuan ini kepada tentara Israel dan meminta agar tembok tersebut dipindahkan ke posisi yang sesuai dengan batas yang disepakati.
Artikel Terkait
Satu Kalimat di TikTok yang Bikin Kita Berhenti dan Bertanya: Hidup Kita Benar-Benar Milik Siapa?
Satu-satunya Nama yang Dijawab Telepon: Kisah Pria yang Menjadi Pelabuhan Terakhir Anak-Anak Sekarat
Intimidasi Pengkritik: Rocky Gerung Soroti Bahaya Teror dan Ajakan Berdialog
56 Jurnalis Gaza Gugur di 2025, Korban Jiwa Media Palestina Tembus 275 Orang