Dari total 500.000 tenaga kerja yang akan dikirim, sebanyak 200.000 orang akan direkrut dari masyarakat umum yang berminat bekerja di luar negeri. Sementara 300.000 lainnya khusus diambil dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8 triliun khusus untuk program pelatihan dan peningkatan kompetensi calon tenaga kerja. Pelatihan akan difokuskan pada peningkatan kemampuan teknis dan penguasaan bahasa asing.
Bidang Pekerjaan yang Dibutuhkan
Tenaga kerja Indonesia akan disiapkan untuk mengisi berbagai posisi di luar negeri, dengan fokus utama pada bidang welder (juru las) dan hospitality. Kebutuhan perawat (caregiver) juga menjadi prioritas dalam program ini.
Pemerintah telah memulai koordinasi dengan berbagai lembaga pendidikan vokasi, termasuk Politeknik Kesehatan (Poltekkes), untuk memastikan ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dan siap disalurkan ke negara tujuan.
Program pengiriman tenaga kerja skala besar ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia sekaligus mengurangi tekanan di pasar tenaga kerja domestik.
Artikel Terkait
Dugaan Perampokan di Terminal Jombor Sleman: Korban Diduga Linglung, Polisi Selidiki
Kronologi Meninggalnya Muhammad Hisyam, Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Perundungan
Peresmian 10 Dapur MBG di Bone: Program SPPG Dikritik, Muncul Isu Konflik Kepentingan
Seniman Pantomim HI Seru CFD Jakarta, Jadi Pusat Perhatian Warga