Krisis Gaza: Kelaparan dan Bantuan Terhambat Pasca Gencatan Senjata
Sudah satu bulan gencatan senjata antara Hamas dan Israel diumumkan, namun krisis kemanusiaan di Gaza masih berada pada tingkat yang sangat parah. Suara bom mungkin telah berhenti, tetapi penderitaan warga berubah wujud menjadi ancaman kelaparan dan kelangkaan bahan pokok yang kian mendalam.
Israel Diduga Langgar Komitmen Bantuan
Menurut laporan terbaru, Israel dituding belum memenuhi komitmennya dalam perjanjian gencatan senjata. Ismail al-Thawabta, Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, menyatakan bahwa Israel terus menghindari kewajibannya terkait masuknya bantuan kemanusiaan dan barang-barang penting bagi warga.
Data yang dirilis menunjukkan bahwa jumlah truk bantuan yang masuk ke Gaza sangat tidak mencukupi. Hanya 4.453 truk yang berhasil masuk dalam kurun waktu hampir sebulan, angka yang sangat jauh dari kesepakatan awal yaitu 600 truk bantuan per hari.
Bantuan yang Masuk Dinilai Tidak Tepat Sasaran
Yang memperparah kondisi, jenis barang yang diizinkan masuk ke Gaza sebagian besar merupakan produk mewah yang tidak dibutuhkan dalam situasi darurat. Pasar-pasar di Gaza dilaporkan dipenuhi oleh cokelat, minuman ringan, dan kopi.
Artikel Terkait
Ramalan Kiamat Desember Batal, Nabi Ghana Kini Perintahkan Perluasan Bahtera
Pigai Tegaskan: Kemenangan di Dewan HAM PBB Dibuktikan dengan Kerja Nyata, Bukan Buzzer
Kontroversi Bonnie Blue Kembali Bergulir: Ditangkap di Inggris, Dikaitkan dengan Aksi Melecehkan Bendera Indonesia
Bahasa Ibrani Picu Amuk, Turis Israel Kehilangan Mata di Siprus