Kasus suap yang menjerat Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang kini kian melebar. Ternyata, sosok pemberi suapnya, Sarjan, bukanlah pemain baru. Penyidik KPK menduga kuat praktik serupa sudah berjalan sejak era kepemimpinan bupati sebelumnya.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengiyakan. Menurutnya, pihaknya sudah mengantongi informasi awal bahwa Sarjan ini sudah lama menjadi vendor atau penyedia barang dan jasa untuk Pemkab Bekasi.
Nah, dari temuan ini, KPK punya pekerjaan rumah baru. Mereka akan menelisik lebih dalam. Apakah modus 'ijon proyek' yang dipakai Sarjan untuk meladeni permintaan Ade Kuswara juga pernah dipraktikkan kepada pejabat lama? Itu yang sedang mereka kejar.
Upaya pelacakan ini bukannya tanpa dasar. KPK menemukan titik terang setelah menggeledah rumah Sarjan di Kampung Gabus Sangkil, Tambun Utara, Rabu kemarin. Hasilnya? Mereka menyita sejumlah dokumen proyek untuk tahun 2025–2026 plus sebuah flashdisk.
Bukti elektronik itu dianggap krusial. Isinya akan segera dianalisis untuk mengungkap komunikasi dan kesepakatan-kesepakatan terselubung. Apalagi sebelumnya ada indikasi upaya penghapusan riwayat chat di ponsel tersangka. Flashdisk itu mungkin jadi kunci.
Lantas, siapa sih Sarjan ini?
Di kalangan warga Tambun Utara, dia dikenal sebagai tokoh masyarakat sekaligus kontraktor lokal. Tapi jejaknya juga merambah dunia politik. Dia pernah digadang-gadang maju jadi calon wakil bupati di Pilkada 2024, walau akhirnya kandas.
Artikel Terkait
Kasus Ijazah Palsu Wagub Babel: Netizen Soroti Perbedaan Penanganan dengan Kasus Jokowi
Pakar Hukum Usul Penahanan untuk Dorong Kasus Ijazah Jokowi
KPK Dalami Keterkaitan Aura Kasih dalam Kasus Iklan Bank BJB
Mantan Menteri ESDM Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Petral