Mengubah Aral Menjadi Asa: Kisah Inspiratif Angelina Sondakh dari Puncak Karir ke Penemuan Hidayah di Balik Jeruji

murianetwork.com - Kisah Angelina Sondakh tidak seperti cerita kebanyakan. Dikenal sebagai politisi sukses, berpendidikan tinggi, dan memiliki karir cemerlang, hidupnya mengambil belokan tajam ketika ia harus menghabiskan waktu di penjara.

Namun, bukan keputusasaan yang ia temukan di balik jeruji, melainkan sebuah perjalanan spiritual mendalam yang mengubah seluruh arah hidupnya.

Kehidupan di Puncak dan Jatuh ke Dasar

Kehidupan Angelina Sondakh bisa dibilang layaknya roller coaster dengan naik turun yang dramatis.

Sebagai anggota legislatif yang menjanjikan, karirnya terhenti ketika ia dihukum penjara karena terlibat kasus korupsi.

Dari situ, Angelina tidak hanya kehilangan kebebasan fisiknya tetapi juga status dan penghormatan yang pernah ia nikmati.

Tapi di situlah, di tempat yang paling tidak terduga, ia menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga.

“Di penjara, saya bukan hanya kehilangan kebebasan, tetapi juga identitas saya sebagai politisi. Namun, di sanalah saya menemukan jati diri yang sebenarnya,” ungkap Angelina.

Perjumpaan dengan Hidayah

Jauh dari hingar bingar politik dan kehidupan sosial, Angelina menghabiskan hari-harinya di penjara dengan introspeksi dan belajar mengenal agamanya lebih dalam.

Ia menceritakan bagaimana awalnya berdoa hanya untuk keinginan pribadi, namun lambat laun, ia belajar bahwa ibadah bukanlah transaksi, melainkan penyucian jiwa dan total penyerahan kepada kehendak Ilahi.

Dalam kesunyian sel penjara, ia khatam membaca Al-Qur'an, sebuah pencapaian yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Saya belajar bahwa ibadah bukan tentang apa yang bisa saya dapat, tapi bagaimana saya bisa mendekatkan diri kepada Allah,” kata Angelina.

Belajar dari Kesalahan dan Membangun Kembali

Bang Yos mewawancarai Angelina Sondakh di youtube Bang Yos Official (tangkapan layar @bangyosofficial)

Angelina tidak menutupi kesalahannya. Ia mengakui apa yang telah ia lakukan dan menjadikan masa lalunya sebagai pembelajaran.

Di penjara, ia bertemu dengan banyak individu yang berbagi nasib serupa, dan dari mereka, ia belajar tentang ketabahan, keikhlasan, dan arti sejati kehidupan.