"Terus saya tanya kenapa? 'Ini roboh gimana?' Kok nanya? Lah orang saya enggak tahu, saya bilang gitu," ucapnya, menggambarkan kebingungannya kala itu.
Tak lama berselang, adik laki-lakinya tiba. Langsung saja, sang adik melaporkan kejadian ini kepada Ketua RT setempat. Proses evakuasi dan penanganan awal pun segera dijalankan.
"Baru lah adik-adik saya yang cowok-cowok datang, dan langsung dia lapor ke Pak RT. Jadi langsung Pak RT malam itu yang atasin semua, termasuk kehadiran Pak RW juga karena Pak RT," jelas Boneng.
Mengenai penyebab ambruknya rumah, Boneng menduga ada dua faktor utama. Usia bangunan yang sudah sangat tua, ditambah curah hujan tinggi belakangan ini. Dia mengakui kelalaiannya sendiri.
"Setelah hujan, jadi bukan saat hujan. Saat hujan enggak apa-apa. Saya juga masih di situ kok saat hujan," tambahnya.
Cerita detik-detik robohnya rumah ternyata cukup mencekam. Saat itu, anaknya sedang tidur. Sang anak sempat mendengar suara aneh 'kretek-kretek' dari dinding, yang membuatnya curiga dan memutuskan lari keluar. Keputusan itu ternyata menyelamatkannya.
"Ada anak saya tidur, yang hampir ketiban. Karena dia merasa loh apaan sih kok di atas kretek-kretek-kretek gitu. Dia curiga, dia lari keluar. Begitu dia lari keluar, jatuh. Yang di luar juga di belakang, dia ke belakang, belakang jatuh. Jadi dia lari, jatuh, dia lari, jatuh gitu loh,"
lanjut Boneng. Syukurlah, tak ada satu pun anggota keluarga yang jadi korban jiwa dalam insiden ini.
Artikel Terkait
Siap-Siap, Tren Bob Masih Jadi Primadona di 2026!
Waspada Superflu AS, Dokter: Peluang Masuk Indonesia Sangat Besar
Safa Marwah Buka Suara: Saya dan Ridwan Kamil Hanya Teman Biasa
Antrean Panjang di Riyadh: Warga Asing Berebut Beli Alkohol Legal