Masalahnya, sinar UV dari lampu itu harus bisa menembus kuku tempel untuk mengeringkan gel di bawahnya. Kalau warna kuku tempelnya gelap atau buram, sinar UV bisa terhalang. Alhasil, gelnya nggak kering betul dan risiko alergi kontak pun meningkat.
Lalu, yang nggak kalah serius: kerusakan kuku asli. Setelah kuku tempel itu menempel kuat berkat gel, melepasnya nggak semudah membalikkan telapak tangan. Harus direndam dulu. Kalau dipaksa dicongkel atau ditarik, ya siap-siap saja. Lempeng kuku bisa rusak, bahkan bantalan kuku di bawahnya ikut terluka.
Terakhir, ada isu paparan sinar UV. Lampu yang dipakai untuk mengeringkan gel itu memancarkan radiasi ultraviolet. Dan seperti yang kita tahu, paparan UV berlebihan berpotensi merusak kulit. Dalam jangka panjang, efeknya bisa bermacam-macam. Mulai dari kulit keriput, muncul bintik-bintik penuaan, sampai yang paling menyeramkan meningkatkan risiko kanker kulit.
Jadi, meski terlihat menggiurkan untuk mendongkrak penampilan dalam sekejap, bijaklah sebelum mencoba. Pertimbangkan baik-baik risikonya. Kecantikan itu penting, tapi kesehatan jelas lebih utama.
Artikel Terkait
My Chemical Romance Batal di Hammersonic, Gelar Konser Tunggal di JIS
Benang, Cerita, dan Ruang Bebas: Kisah Para Penenun Perempuan Magelang
Pusing Cari Kado Natal untuk Pria? Ini 10 Ide yang Pasti Disukai
Anna Blanco Ukir Sejarah, Venezuela Pertama Raih Mahkota Miss Charm