Menyusul penurunan suku bunga seperempat poin persentase pekan lalu, sejumlah pembuat kebijakan mulai menyuarakan kekhawatiran mengenai potensi perpanjangan siklus pelonggaran moneter.
Survei juga mengungkap konsumen melihat peluang lebih kecil untuk mendapatkan pekerjaan baru jika kehilangan pekerjaan saat ini. Kondisi ini sejalan dengan pasar tenaga kerja yang lesu, ditandai dengan tingkat pemecatan dan perekrutan yang rendah.
Ekspektasi terhadap kondisi keuangan rumah tangga turut memburuk, dengan lebih banyak responden melaporkan kondisi keuangan yang lebih buruk dibanding tahun sebelumnya dan memprediksi situasi yang lebih sulit dalam setahun mendatang.
Di tengah tantangan tersebut, akses terhadap kredit justru menunjukkan perbaikan. Persentase rumah tangga yang melaporkan kesulitan mendapatkan pinjaman turun ke level terendah sejak 2022.
Artikel Terkait
Pasar Otomotif Lesu, Tapi Emiten Ini Justru Tumbuh Pesat
Satgas Beras Turunkan Harga, Zona 3 Papua Catat Penurunan Terbesar
Efisiensi Bawa Angin Segar, Laba Kotor Merdeka Battery Melonjak 22%
Laba Industri China Terjun Bebas, Deflasi dan Permintaan Lemah Jadi Beban Ganda