Program Desa Emas 2025 yang diluncurkan dalam pameran Golden Pitch 2025 di Agrinex Expo, JIExpo Kemayoran, Jakarta, menjadi langkah strategis untuk penguatan ekonomi desa dan percepatan kedaulatan pangan nasional. Inisiatif ini difokuskan pada penggerakan ekonomi masyarakat desa sekaligus membuka lapangan kerja baru yang berkelanjutan.
Menurut Sandiaga Salahuddin Uno, Pendiri Yayasan Setara Indonesia dan Yayasan INOTEK, program ini telah diimplementasikan di berbagai daerah seperti Sukabumi, Bogor, Indramayu, Magelang, dan Karawang. Tujuannya adalah membuka peluang usaha dan memperkuat fondasi ekonomi desa melalui pemberdayaan berbasis potensi lokal.
Program Desa Emas 2025 tidak hanya menjadikan desa sebagai penghasil bahan mentah, tetapi juga mendorongnya menjadi pusat inovasi produk pangan. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, di mana enam dari delapan program prioritas pemerintah berfokus pada penguatan sektor pangan.
Kolaborasi dengan MNC Peduli dalam program ini memperkuat aspek promosi dan publikasi, sehingga produk UMKM binaan dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Dukungan juga diberikan oleh Ketua Umum MNC Peduli Angela Tanoesoedibjo dan Owner Riva Cake Vini Wulan Dhiani, yang turut berbagi pengalaman dalam pemberdayaan UMKM daerah.
Ke depan, Program Desa Emas diharapkan dapat menjadi model nasional dalam membangun ketahanan pangan dan menciptakan ekonomi desa yang berdaya saing tinggi, mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia secara menyeluruh.
Artikel Terkait
IHSG Tembus Rekor All-Time High 8.394,59! Asing Borong Saham BBCA, TLKM, dan BREN
Harga Minyak Menguat Akhir Pekan, Anjlok 2% Secara Mingguan: Ini Penyebabnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% di Kuartal III 2025: Konsumsi Domestik Jadi Penggerak Utama
Modal Asing Keluar Rp 4,58 Triliun di Awal November 2025: Penyebab & Dampaknya