Rebranding Pasar Senen: Dari Thrifting Jadi Pusat Brand Lokal, UMKM Sambut Positif
Pemerintah berencana melakukan rebranding Pasar Senen Jakarta, mengubah citranya dari pusat pakaian bekas impor menjadi pusat brand lokal. Langkah ini disambut positif oleh pelaku UMKM di sektor fesyen.
Dukungan dari Asosiasi UMKM
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumandiri), Hermawati Setyorinny, menilai rebranding Pasar Senen merupakan langkah baik. Menurutnya, praktik jual beli pakaian bekas impor selama ini merugikan pelaku UMKM di sektor fesyen dan konveksi.
"Thrifting ini sangat meresahkan bagi pelaku UMKM, khususnya di bidang pakaian dan konveksi, karena barang impor ini ilegal," jelas Hermawati.
Tantangan Minat Konsumen dan Harga
Hermawati mengingatkan bahwa keberhasilan rencana ini bergantung pada minat konsumen. Persoalan harga juga menjadi tantangan karena biaya produksi di Indonesia masih tinggi akibat ketergantungan pada bahan baku impor.
"Harapannya selain menjual produk lokal, pembelinya juga harus didatangkan. Konsumen harus mau membeli produk domestik yang harganya mungkin lebih mahal dari thrifting," tambahnya.
Artikel Terkait
Liburan Akhir Tahun Hemat 30%, BCA Buka Diskon Tiket Desa Wisata
Kejagung Suntik Rp 4,2 Triliun Hasil Korupsi ke APBN, Defisit Ditekan
DPR Desak KRL Merambah ke Karawang dan Cikampek
Bakti BCA dan TNI Bangun Sumur Bor dan Salurkan Bantuan ke Warga Hutagodang