Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya hilirisasi di sektor minerba, terutama dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi LPG di Indonesia. Peningkatan ini diproyeksikan terjadi pada tahun 2026, seiring dengan beroperasinya pabrik Lotte Chemical. "Konsumsi kita nanti ke depan di 2026 itu sudah mencapai hampir 10 juta ton LPG," tegas Bahlil.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah mendorong pengembangan industri dalam negeri. Salah satu proyek yang digalakkan adalah gasifikasi batu bara menjadi dimetil eter (DME), yang diharapkan dapat menjadi pengganti LPG. Proyek DME ini termasuk dalam 18 proyek hilirisasi yang sedang dikaji oleh Danantara Indonesia, dengan total investasi mencapai sekitar Rp 600 triliun.
Bahlil menambahkan bahwa uji kelayakan (feasibility study) untuk proyek-proyek tersebut ditargetkan selesai tahun ini. "Arahan Bapak Presiden dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS dan sudah dibicarakan dengan Danantara, kita akan selesaikan di tahun ini untuk semuanya dan di 2026 langsung pekerjaan di lapangan bisa berjalan," pungkasnya.
Artikel Terkait
Laba HATM Turun 3% Jadi Rp123 Miliar di Kuartal III 2025, Ini Penyebab dan Prospeknya
Indoritel (DNET) Kantongi Kredit Rp450 Miliar dari Bank Mandiri, Ini Alokasi Dananya
Kisah Sukses Erildya Cemilan Family: Raih Omzet Rp 10 Juta/Bulan dari Hobi Ngemil
Dividen Interim AMOR 2025: Rp18,5 per Saham, Yield 4.4%