Aset Keuangan Syariah Tembus Rp 3.050 Triliun, OJK Soroti Tantangan Literasi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan pertumbuhan aset industri keuangan syariah nasional yang mencapai Rp 3.050 triliun hingga Agustus 2025. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang kuat sebesar 11,3% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Rincian Pertumbuhan Aset Keuangan Syariah 2025
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, memaparkan rincian komposisi aset tersebut dalam acara Expo Keuangan dan Seminar Syariah (Eksis) 2025 di Jakarta. Berikut detailnya:
- Perbankan Syariah: Rp 975 triliun
- Pasar Modal Syariah: Rp 1.800 triliun
- Industri Keuangan Non-Bank Syariah: Rp 1.708 triliun
Tantangan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
Meski menunjukkan kinerja aset yang positif, OJK mencatat adanya kesenjangan yang signifikan dalam tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah dibandingkan sektor konvensional. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025:
- Tingkat literasi keuangan nasional: 66,46%
- Tingkat literasi keuangan syariah: 43,42%
Kesenjangan Inklusi Keuangan Syariah
Kesenjangan juga terlihat pada tingkat inklusi keuangan, di mana:
- Inklusi keuangan nasional: 80,51%
- Inklusi keuangan syariah: 13,41%
Friderica menekankan bahwa kondisi ini menunjukkan meskipun banyak masyarakat yang memahami produk keuangan secara umum, masih sedikit yang benar-benar mengenal dan menggunakan produk keuangan syariah. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk meningkatkan pemahaman dan adopsi produk keuangan syariah di Indonesia.
Artikel Terkait
Bank Saqu Luncurkan Program Good Gesture di IdeaFest 2025 untuk Edukasi Keuangan Inklusif
Harga Nikel Global 2025 Turun, Industri Nikel Indonesia Justru Tumbuh Berkat Hilirisasi
Bea Cukai Tembus Rp 221,3 Triliun di 2025, Ungkap Strategi dan Capaian Pengawasan
Tambahan 30 Rangkaian KRL Jabodetabek Disambut Positif, INKA Siap Supply