Wall Street Melemah Tajam: Peringatan CEO Bank Picu Kekhawatiran Valuasi Saham Teknologi
Bursa saham Amerika Serikat mengalami penurunan signifikan pada Selasa, 4 November 2025, menyusul peringatan dari CEO bank besar Wall Street mengenai potensi koreksi pasar. Tekanan terhadap pasar saham terutama dipicu kekhawatiran valuasi saham teknologi dan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed.
Data Pelemahan Indeks Saham AS
Dow Jones Industrial Average (DJI) terkoreksi 251,44 poin (-0,53%) ke level 47.085,24. S&P 500 (SPX) turun 80,42 poin (-1,17%) menjadi 6.771,55, sementara Nasdaq Composite (IXIC) mengalami penurunan terdalam dengan anjlok 486,09 poin (-2,04%) ke posisi 23.348,64.
Penyebab Pelemahan Wall Street
Peringatan dari CEO Morgan Stanley dan Goldman Sachs mengenai potensi gelembung pasar menjadi pemicu utama pelemahan. Kekhawatiran ini muncul setelah S&P 500 terus mencetak rekor tertinggi baru yang didorong oleh lonjakan saham teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
Kondisi Pasar Saham Secara Detail
Di Bursa Efek New York (NYSE), rasio saham turun terhadap naik mencapai 2,45:1 dengan 68 saham mencapai tinggi baru dan 178 saham menyentuh terendah baru. Sementara di Nasdaq, kondisi lebih buruk dengan rasio penurunan 3,16:1 dimana 3,578 saham melemah dan hanya 1,134 saham yang menguat.
Pergerakan Indeks dan Volume Perdagangan
Dalam 52 minggu terakhir, S&P 500 mencatatkan 13 rekor tertinggi baru dan 19 level terendah baru, sedangkan Nasdaq Composite mencatat 54 rekor tinggi baru dan 260 rekor rendah baru. Volume perdagangan tercatat 19,82 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata 20 hari sebesar 21,04 miliar saham.
Artikel Terkait
Ekspor Perdana Garmen Tegal ke Prancis Raup Devisa Rp 4,3 Miliar, Begini Peran Bea Cukai
The Peninsula Shila Laketown: Hunian Eksklusif Tepi Danau Mulai Rp 1,3 M
Review MSCI 2025: BREN dan BRMS Berpotensi Masuk Indeks Global, Simak Analisisnya
Laba Bersih MDLA Tembus Rp 294 Miliar di Kuartal III 2025, Tumbuh 16,3%