Kebijakan pembelian SBN ini berperan penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Perry menegaskan, "BI terus memperkuat transmisi penurunan suku bunga dan pendalaman pasar uang." Selain pembelian SBN, BI juga melakukan intervensi melalui transaksi tunai, spot, dan domestic non-delivery forward di pasar domestik dan internasional.
Perkembangan SRBI dan Suku Bunga Deposit Facility
Sejalan dengan kebijakan tersebut, terjadi penurunan outstanding Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dari Rp916,9 triliun menjadi Rp706,1 triliun per 27 Oktober 2025. Penurunan sebesar Rp210,8 triliun sejak awal tahun ini terjadi sementara suku bunga deposit facility tetap di level 3,75 persen untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.
Penguatan Pasar Uang dan Inovasi Instrumen Keuangan
Strategi operasi moneter BI diperkuat melalui pendalaman pasar uang dan valas, termasuk perluasan underlying repo menggunakan sekuritas korporasi berkualitas tinggi. BI juga menerbitkan Bank Indonesia Floating Rate Note (BI-FRN) dan mengembangkan overnight index swap untuk tenor di atas overnight.
Penerbitan BI-FRN bertujuan membentuk struktur suku bunga pasar serta memperluas investor sukuk Bank Indonesia yang dapat dimiliki oleh bank, nonbank, dan pihak bukan penduduk.
Artikel Terkait
IHSG Terancam Koreksi Dalam, Empat Saham Ini Justru Jadi Incaran
Wall Street Berdebar Menjelang Akhir Tahun, Santa Claus Rally Jadi Penyelamat?
Dari Pembersih Kaca ke Raja Roblox: Kisah David Baszucki yang Berani Abaikan Nasihat
Sentimen Inflasi AS Tekan Emas, Tapi Analis Masih Yakin Reli Lanjut hingga 2026