Didirikan pada 1953, TSPC telah menjadi nama terpercaya di industri dan melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada tahun 1994.
Kinerja Terkini: Pada sesi perdagangan yang sama, 31 Oktober 2025, saham TSPC menguat 2,52 persen dan ditutup di harga Rp 2.850 per saham. Secara bulanan, saham ini telah memberikan return sebesar 21,28 persen.
3. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menawarkan profil yang unik. Emiten ini pada dasarnya adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit terintegrasi, dengan kegiatan utama di agrikultur dan pengolahan CPO. Dari turunan kelapa sawit inilah, TBLA memproduksi berbagai produk, termasuk sabun mandi dan sabun cuci dengan merek Kompas, serta minyak goreng, margarin, dan gliserin.
TBLA merupakan emiten yang relatif baru, tercatat di bursa pada tahun 2020 melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).
Kinerja Terkini: Berbeda dengan dua emiten sebelumnya, saham TBLA mengalami koreksi 5,70 persen pada 31 Oktober 2025, ditutup di level Rp 745 per saham. Meski demikian, dalam rentang satu bulan, sahamnya masih tercatat tumbuh 1,36 persen.
Kesimpulan
Ketiga saham sabun mandi di BEI di atas—UNVR, TSPC, dan TBLA—menawarkan profil bisnis dan risiko yang berbeda. UNVR adalah pemain FMCG murni yang terdiversifikasi, TSPC berfokus pada kesehatan dengan diversifikasi ke produk tubuh, sementara TBLA adalah perusahaan agrikultur dengan produk turunan sabun. Memahami profil mendalam setiap emiten sangat penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Artikel Terkait
Program Transmigrasi 2024: Dapat Lahan 2 Hektare & Jaminan Hidup
BRI Dukung Ekonomi Hijau di FLOII Expo 2025 dengan QRIS dan Green Financing
Danantara & SK Plasma Korsel Bangun Pabrik Obat Plasma di Karawang, Target Operasi 2026
Kinerja PT Cemindo Gemilang 2025 Tumbuh Solid, Laba Usaha Meningkat