Kinerja Blue Bird (BIRD) Kuartal III 2025: Laba Tembus Rp 4,12 Triliun
PT Blue Bird Tbk (BIRD) kembali menunjukkan performa keuangan yang kuat pada periode laporan kuartal III tahun 2025. Perusahaan pelayanan transportasi ternama ini berhasil membukukan laba sebesar Rp 4,12 triliun, yang mencetak pertumbuhan 12,4 persen secara year-on-year (yoy).
Rincian Pertumbuhan Laba dan Pendapatan
Tak hanya laba, sejumlah indikator keuangan penting lainnya juga menunjukkan tren positif. Laba bersih perseroan naik 10,5 persen menjadi Rp 488 miliar. Sementara itu, EBITDA mengalami kenaikan signifikan sebesar 13,6 persen menjadi Rp 996,6 miliar.
Dari sisi pendapatan, Blue Bird berhasil mengantongi Rp 1,45 triliun hingga kuartal III 2025, tumbuh 8,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini terjadi meskipun adanya tantangan dari demonstrasi besar di beberapa kota pada awal September.
Strategi Diversifikasi dan Transformasi Digital Berbuah Manis
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Andre Djokosoetono, menyatakan bahwa kinerja ini mencerminkan eksekusi strategi perusahaan yang efektif. "Pencapaian ini menunjukkan bahwa strategi diversifikasi dan transformasi digital berjalan di jalur yang tepat," ujar Andre dalam siaran persnya, Kamis (30/10).
Kontribusi Bisnis: Taksi dan Non-Taksi Tumbuh Seimbang
Struktur pendapatan Blue Bird hingga kuartal III 2025 didominasi oleh segmen taksi dengan kontribusi sekitar 70 persen, sementara segmen non-taksi menyumbang 30 persen. Kedua lini bisnis ini mencatatkan pertumbuhan yang solid dan merata.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Harga Minyak Mentah Stabil & Batu Bara Melonjak: Dampak Gencatan Dagang AS-China
Adhi Karya (ADHI) Luncurkan Sistem Manajemen Terintegrasi untuk Efisiensi & GCG
Harga Emas Naik 2%: Dampak Pemangkasan Suku Bunga The Fed & Kesepakatan AS-China
Fakta Isu Pertalite E10 Bikin Motor Mogok: Bantahan Pakar UGM & Kaitannya Mafia Migas