Pertemuan ini juga membahas sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Beberapa inisiatif tersebut adalah proyek percontohan efisiensi energi, adopsi teknologi rendah karbon, akselerasi digitalisasi industri, dan penguatan rantai pasok lokal.
Skema pembiayaan hijau melalui Industrial Decarbonization and Competitiveness Facility (IDCF) turut dibahas sebagai solusi pendanaan bagi industri dalam memenuhi target penurunan emisi, menyongsong regulasi emisi yang lebih ketat pada tahun 2027.
Kedua pihak sepakat untuk segera menindaklanjuti berbagai peluang yang ada. "Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Finlandia sepakat untuk menindaklanjuti peluang investasi, penguatan rantai pasok lokal, dan kolaborasi teknologi hijau demi mewujudkan industri Indonesia yang makin kompetitif, berteknologi maju, dan rendah emisi," pungkas Menperin Agus Gumiwang.
Artikel Terkait
Purbaya Yudhi Sadewa Bocorkan Strategi Gila Bayar Utang Rp 9.138 Triliun: Bisa Tuntas?
Misi Tersembunyi Whoosh: Terungkap! Ini Dampak Nyata Kereta Cepat untuk Ekonomi Lokal dan 256.000 Pencari Kerja
R&I Teguh Peringkat BBB+ Indonesia: Sinyal Kuat Ekonomi RI di Tengah Gejolak Global?
Peringkat Kredit Indonesia Dipertahankan di BBB+: Sinyal Kuat untuk Investor?