Strategi Pemerintah Kelola Utang Rp9.000 Triliun
Dari dalam negeri, penguatan Rupiah juga didukung oleh strategi pemerintah dalam mengelola rasio utang yang mencapai sekitar Rp9.000 triliun. Kementerian Keuangan memaparkan strategi utama yang berfokus pada dua pilar:
- Efisiensi belanja anggaran.
- Peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Data menunjukkan total utang pemerintah pusat per akhir Juni 2025 berada di angka Rp9.138,05 triliun. Jumlah ini terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp7.980,87 triliun dan pinjaman sebesar Rp1.157,18 triliun. Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat sebesar 39,86 persen.
Strategi efisiensi belanja diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, didukung oleh perbaikan di sektor penerimaan (pajak dan bea cukai) dan pertumbuhan sektor riil yang kuat. Pada gilirannya, hal ini akan meningkatkan rasio penerimaan pajak terhadap PDB (tax-to-GDP ratio).
Prediksi Pergerakan Rupiah Selanjutnya
Berdasarkan analisis terhadap berbagai faktor tersebut, Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang Rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya. Rupiah berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.600 hingga Rp16.630 per USD.
Artikel Terkait
BPS Sulut Gandeng Media untuk Sukseskan Sensus Ekonomi 2026
WMUU Datangkan Indukan Ayam Premium AS untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Wall Street Bangkit, Mata Tertuju pada Data Ekonomi dan Valuasi AI
Stok BBM dan LPG Aman, Pemerintah Pastikan Pasokan Nataru Tak Terganggu