"Langkah ini sejalan dengan upaya pengendali untuk menjaga stabilitas keuangan perseroan serta memastikan kelangsungan dan percepatan pelaksanaan proyek-proyek yang sedang berjalan," ujar Bayu dalam surat kepada BEI.
Lebih lanjut, Bayu menyebutkan bahwa hasil dari penjualan saham tersebut akan dialokasikan untuk mendukung keuangan dan pengembangan usaha DADA. Penggunaannya mencakup pemenuhan kewajiban keuangan, penyediaan modal kerja untuk proyek Apple 3 yang telah memasuki tahap akhir, serta pengembangan proyek melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO).
Aksi jual yang dilakukan oleh KPII ini menarik perhatian penuh pasar. Harga saham DADA pun terus menerus menyentuh batas auto reject bawah (ARB) secara beruntun sebelum akhirnya stabil di level Rp50.
Catatan menunjukan bahwa saham DADA mengalami ARB selama 9 hari perdagangan berturut-turut. Akibatnya, investor DADA mencatatkan kerugian yang signifikan, mencapai 72 persen sejak saham tersebut menyentuh level puncaknya di Rp178 pada 9 Oktober 2025.
Artikel Terkait
94 TKA Diusir dari KEK Sei Mangkei! Ini Aturan RPTKA yang Dilanggar
INET Akuisisi PADA: Saham Outsourcing Ini Langsung Meroket 9%!
Revolusi Ekonomi Takaichi: Nikkei Jepang Tembus 50.000, Apa Dampaknya Bagi Investor?
CMRY & AMRT Siap Melonjak? Ini Dia Stimulus Rahasia 2025 yang Bikin Analis Borong!