Lebih lanjut, Sunarso menjelaskan BRI memiliki potensi untuk membagikan dividen payout ratio lebih tinggi dari kondisi normal. Hal tersebut telah dicapai perseroan ketika BRI membayarkan 85% dari net profit tahun 2021 dan 2022 kepada shareholders sebagai dividen.
Baca Juga: Wamenaker Mengunjungi Republik Korea Bahas Permintaan Penyelia Halal yang Kompeten
Menurut Sunarso, rasio dividen yang tinggi tersebut tidak akan menganggu kinerja BRI. Hal tersebut dikarenakan BRI memiliki modal yang kuat, dimana CAR BRI per September 2023 tercatat sebesar 27,4 atau dalam posisi yang sangat memadai.
CAR BRI tersebut jauh diatas hanya kebutuhan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI yang sekitar 17,5%.
“Perseroan memastikan pembagian dividen interim ini tidak mengganggu permodalan BRI, dan disisi lain semua kebutuhan investasi, seperti investasi untuk IT, telah terpenuhi serta cadangan untuk meng-cover berbagai risiko telah disediakan dengan memadai,” pungkas Sunarso.
Adapun timeline pembagian dividen interim saham BBRI adalah sebagai berikut:
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
IHSG Cetak Rekor Baru, Tembus 8.655 di Awal Perdagangan
IHSG Tembus Rekor, Sentuh Angka 8.669 di Tengah Euforia Pasar
BEI Parkirkan Lima Saham Usai Catatkan Lonjakan Harga Fantastis
Harga Emas Antam Anjlok Rp 13.000, Pajak Beli Dihapus untuk Konsumen