murianetwork.com melansir dari tiktok @cari_jajan_yuk, awalnya bisnis ini hanya bermodalkan bawang 2 kg senilai Rp50.000, brambang goreng dikemas kecil-kecil dan dijual dengan harga RP700.
Berjalannya waktu, brambang goreng yang awalnya kemasan kecil berubah menjadi kemasan toples.
Selain itu para konsumen pun banyak yang menjadi reseller.
Produksi brambang goreng hingga sekarang mencapai 700 kg perhari.
Proses produksi brambang goreng ini tidak menggunakan mesin karena memperkerjakan tetangga dan warga sekitar.
Setiap harinya para karyawan membawa satu karung atau sekitar 25 kg brambang ke rumah masing-masing untuk dikupas dan dipotong.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jatimnetwork.com
Artikel Terkait
BFIN Siap Bagikan Dividen Rp519 Miliar, Simak Jadwalnya
Pedagang Pakaian Bekas Desak Pemerintah Terbitkan Aturan Pajak Khusus
Menteri Pertanian Pastikan Banjir Sumatera Tak Ganggu Stok Pangan Nasional
Waskita Karya Lepas Saham Tol Cimanggis-Cibitung Senilai Rp 3,28 Triliun