Hari Senin (29/12) yang cerah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, ramai dengan aktivitas biasa. Tapi suasana agak berbeda pagi itu. Menko Pangan Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, tampak berkeliling dari kios ke kios. Ia tak sendirian. Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Dirut Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mendampinginya, mengecek langsung harga berbagai bahan pokok jelang pergantian tahun 2026.
Mereka menyambangi penjual cabai, beras, hingga pedagang daging ayam dan sapi. Obrolan dengan para pedagang pun terjadi, mencoba menangkap suasana pasar di penghujung tahun.
"Di Jakarta cabai Rp 40 sampai Rp 50 ribu," ujar Zulhas, mengawali pembicaraannya.
Namun begitu, ia mengakui ada satu komoditas yang harganya masih terasa berat di kantong. "Yang agak mahal memang cabai rawit. Belum turun banyak, masih nangkring di angka Rp 60 ribuan per kilogram," katanya sambil menyebut angka.
Bukan cuma cabai yang bikin merogoh kocek dalam-dalam. Harga daging ayam di ibu kota juga tercatat lebih tinggi, menyentuh Rp 41 hingga 42 ribu per kg. Angka ini, menurut pantauan mereka, lebih mahal dibandingkan dengan harga di sejumlah provinsi lain.
Lalu bagaimana dengan daerah? Zulhas menyebut, berdasarkan pantauannya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung, harga cabai berkisar antara Rp 37 ribu sampai Rp 40 ribu per kg selama periode Natal dan Tahun Baru ini. Jadi, selisihnya cukup terasa.
"Tapi memang kualitas di sini Jakarta beda, Pak," tuturnya, mencoba memberi konteks. "Dia pengin yang terbaik gitu. Ayamnya tadi kan paling fresh, seger."
Di tengah beberapa komoditas yang harganya masih tinggi, ada kabar yang cukup menenangkan. Harga beras justru berada di posisi stabil, bahkan cenderung turun. Beras medium dijual Rp 62 ribu untuk 5 kg, sementara yang premium sekitar Rp 70 ribu untuk takaran yang sama.
Sebagai perbandingan, Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2024 menetapkan HET beras medium di angka Rp 13.500 per kg dan beras premium Rp 14.900 per kg.
Artikel Terkait
Petrosea Garap Proyek Raksasa Rp 17,4 Triliun di Kapuas
IHSG Melonjak 106 Poin, Lima Saham Cetak Kenaikan Fantastis
Indospring Borong Aset Bekas Anak Usaha Senilai Rp3 Miliar
Lima Mega Proyek 2025: Fondasi Baru atau Beban Baru?