Harga Sembako Masih Mengganjal di Pasar Jakarta Timur Jelang Nataru

- Senin, 22 Desember 2025 | 10:54 WIB
Harga Sembako Masih Mengganjal di Pasar Jakarta Timur Jelang Nataru

“Harganya naik, penjualannya sepi. Kalau Nataru banyak orang ke luar kota jadi pasarannya sepi. Ayam hidupnya aja bisa mencapai Rp 34.000-Rp35.000 per ekor,” katanya.

Ia menduga kenaikan ini sudah berlangsung sejak kerusuhan Agustus lalu. Faktor lain, menurutnya, adalah program makan gratis di sekolah yang mengurangi permintaan dari kantin.

Sedikit Turun, Tapi Tetap Memberatkan

Di Pasar Embrio, situasinya sedikit berbeda. Ada penurunan harga, tapi tetap saja angka-angkanya masih memberatkan kantong ibu-ibu.

“Menjelang natal tuh harganya lumayan, sudah agak turun tapi masih kategori mahal,” kata Fatima, pedagang di Embrio.

Cabai rawit dan keriting merah di sana sama-sama Rp 80.000 per kg turun dari level Rp 100.000 yang pernah disentuh sebelumnya. Bawang merah turun ke kisaran Rp 40.000-50.000, sementara bawang putih bertengger di Rp 50.000 per kg.

Telur di angka Rp 31.000 per kg. Andrianto, agen telur, bilang harga ini sudah turun tipis dari puncaknya Rp 32.000.

Untuk daging ayam, ceritanya mirip dengan Kramat Jati. Joko Sulistio, pedagang ayam, menyebut harga ayam potong bersih naik ke Rp 60.000 dari biasanya Rp 50.000. Ayam per ekor bahkan melonjak ke Rp 60.000, padahal biasanya cuma Rp 35.000-40.000. Daging sapi? Sama, Rp 130.000 per kg.

Data nasional dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Senin pagi itu sebenarnya menunjukkan tren penurunan rata-rata. Cabai keriting, rawit, bawang merah, bawang putih, telur, ayam ras, dan daging sapi semuanya catat penurunan persentase dibanding hari sebelumnya.

Tapi angka rata-rata itu, rupanya, belum sepenuhnya terasa di lapangan. Di dua pasar Jakarta Timur tadi, harga tetap terasa tinggi. Pedagang dan pembeli sama-sama merasakan dampaknya di tengah suasana jelang liburan.


Halaman:

Komentar