Berita lain yang beredar, Presiden Trump rencananya akan mewawancarai Gubernur The Fed, Christopher Waller, pada Rabu ini. Wawancara ini dikabarkan untuk mengisi posisi Ketua Federal Reserve, seperti dilaporkan Wall Street Journal.
Di lantai bursa, pelemahan terasa luas. Delapan dari sebelas sektor utama di S&P 500 ditutup di zona merah. Sektor energi jadi yang terparah, ambles hampir 3 persen seiring harga minyak mentah yang terjun ke level terendah sejak 2021.
Sektor kesehatan juga terpuruk, turun 1,28 persen. Saham Pfizer merosot 3,4% setelah perusahaan memproyeksikan tahun 2026 akan jadi tahun yang sulit, didorong oleh penjualan produk COVID-19 yang melemah. Humana bahkan anjlok 6 persen menyusul pengumuman pergantian kepemimpinan yang tak dirinci.
Tapi ada juga cerita positif. Saham B. Riley melonjak luar biasa, 53,8 persen, setelah bank investasi itu melaporkan laba kuartal kedua. Comcast juga naik 5,4 persen, didorong kabar keterlibatan investor aktivis.
Secara terpisah, Nasdaq dikabarkan telah mengajukan dokumen ke SEC AS. Mereka berencana meluncurkan perdagangan saham 24 jam penuh, menyusul rencana serupa dari bursa saham New York dan Cboe Global Markets beberapa bulan lalu.
Suasana pasar secara keseluruhan memang lebih berat ke pelemahan. Di NYSE, lebih banyak saham yang turun dengan rasio 1,63 banding 1. Volume perdagangan mencapai 16,70 miliar saham agak sepi dibanding rata-rata 20 hari terakhir yang sekitar 16,99 miliar saham.
Indeks S&P 500 mencatat 14 rekor tertinggi baru dalam 52 minggu, tapi juga lima rekor terendah baru. Nasdaq lebih bergejolak, dengan 86 rekor tertinggi baru dihadapkan pada 196 rekor terendah baru. Pasar jelas sedang mencari arah.
Artikel Terkait
Pemerintah Tegaskan: Kerja dari Manapun Akhir 2025 Bukan Cuti Tahunan
IHSG Tembus 8.715, Saham-Saham Ini Melonjak Tajam di Tengah Keragaman Regional
Pemerintah Siapkan KUR Rp 10 Triliun untuk Kaderisasi Pekerja Gig Economy
Jasa Marga Gelar Perombakan Besar, Direktur Pengembangan Usaha Diganti