PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) baru saja mengumumkan rencana besar. Perusahaan ini akan menggelontorkan dana tak tanggung-tanggung, Rp250 miliar atau sekitar USD15 juta, untuk membangun Impack Polymer Science Institute (IPS). Targetnya, lembaga ini bakal rampung pada 2026.
Bayangkan, sebuah pusat pelatihan polimer atau plastik yang bertaraf internasional di kawasan ASEAN. Itulah visi yang hendak diwujudkan melalui IPSI. Institusi ini nantinya akan menjadi wadah pertemuan bagi pelaku industri, peserta didik, dan para profesional yang ingin mendalami ilmu polimer lebih jauh.
Di sisi lain, IMPC ternyata tak cuma berinvestasi di IPSI. Ada lagi anggaran sebesar Rp150 miliar (sekitar USD9 juta) yang disiapkan khusus untuk riset dan pengembangan selama lima tahun ke depan. Dana itu akan dikelola oleh Impack Research and Innovation Center (IRIC), dengan fokus mendorong inovasi di seluruh lini produk bangunan dan teknologi pemrosesannya.
Menurut sejumlah pihak, langkah strategis ini diharapkan tak cuma mengukuhkan kepemimpinan IMPC di industri polimer. Lebih dari itu, investasi ini diyakini bisa menciptakan nilai berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan dan tentu saja, bagi Indonesia.
Lalu, apa yang membuat IPSI berbeda? Kredibilitasnya diperkuat lewat kemitraan strategis dengan SKZ-German Plastics Center (SKZ-Das Kunststoff Zentrum). SKZ sendiri dikenal sebagai salah satu institut plastik paling berpengaruh di Jerman, bahkan di dunia.
Melalui program intensif 'Train the Trainer', para instruktur utama IPSI akan digodok langsung oleh tenaga ahli SKZ yang punya latar belakang akademik dan industri mumpuni. Hal ini jelas memberi keunggulan kompetitif. IPSI bukan sekadar pusat pelatihan lokal biasa, melainkan sebuah pusat pendidikan berstandar global.
Haryanto Tjiptodihardjo, Direktur Utama IMPC, menyoroti pentingnya langkah ini.
"Di tengah perubahan industri yang pesat, inovasi teknologi, dan ketidakpastian ekonomi global, membangun talenta unggul bukan lagi pilihan, melainkan keharusan," tegasnya.
Artikel Terkait
CDIA Kucurkan Pinjaman USD 140 Juta untuk Ekspansi Dua Anak Usaha di Singapura
PNBP Anjlok 15,57%, Kemenkeu Andal Sumber Lain untuk Kejar Target
SSMS Rogoh Rp1,6 Triliun untuk Akuisisi Saham Afiliasi
Antrean Solar Palembang Picu Kelumpuhan Rantai Distribusi