Di sisi lain, tagihan bersih kepada pemerintah pusat justru menunjukkan perlambatan yang cukup signifikan. Dari sebelumnya tumbuh 6,5 persen, kini hanya 5,4 persen.
Yang menarik justru pergerakan uang primer atau M0. Angkanya anjlok cukup drastis, hanya tumbuh 14,4 persen menjadi Rp2.117,6 triliun. Padahal bulan sebelumnya masih di level 18,6 persen. Padahal, komponen di dalamnya seperti giro bank umum justru melonjak 27,1 persen dan uang kartal yang beredar tumbuh 13,4 persen.
BI sendiri mengaku sudah memperhitungkan berbagai faktor dalam perhitungan ini. Dalam laporannya, mereka menyebut pertumbuhan M0 adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas atau yang mereka sebut pengendalian moneter adjusted.
Artikel Terkait
Harga Minyak Mentah Indonesia Anjlok ke Level USD 63,62 per Barel
Kendali Finansial Lebih Cerdas dengan Fitur Kontrol Kartu di myBCA
IHSG Tersungkur ke Zona Merah, Sektor Teknologi Jadi Penyelamat
IHSG Tumbang ke 8.399, Rupiah Justru Cetak Penguatan di Tengah Awan Kelam Asia