Ekonomi Jepang Alami Kontraksi Kuartal Ketiga 2025
Ekonomi Jepang tercatat mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam satu setengah tahun terakhir. Pada periode Juli-September 2025, produk domestik bruto (PDB) Jepang menyusut sebesar 1,8 persen secara tahunan. Kontraksi ini terutama dipicu oleh penurunan kinerja ekspor yang terdampak langsung oleh penerapan tarif impor baru dari Amerika Serikat.
Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Jepang terkontraksi 0,4 persen. Angka ini ternyata lebih baik dari proyeksi kontraksi 0,6 persen yang diperkirakan oleh para ekonom, meskipun tetap mengakhiri tren pertumbuhan positif selama enam kuartal berturut-turut.
Dampak Tarif AS pada Ekspor Jepang
Sektor ekspor menjadi penghambat utama pertumbuhan ekonomi Jepang. Peningkatan tarif impor AS memberikan dampak signifikan, terutama pada industri otomotif yang mengalami penurunan volume pengiriman. Penurunan ini membalikkan kondisi ekspor yang sebelumnya sempat meningkat akibat antisipasi kenaikan tarif.
Permintaan eksternal bersih, yang dihitung dari ekspor dikurangi impor, tercatat mengurangi pertumbuhan PDB sebesar 0,2 poin persentase. Ini merupakan penurunan tajam dibandingkan kuartal sebelumnya yang justru memberikan kontribusi positif sebesar 0,2 poin.
Artikel Terkait
Realisasi KUR UMKM Tembus Rp 238 Triliun, Capai 83% dari Target 2025
Inflasi Emas Perhiasan Tembus 52,76%, Sumbar Tertinggi Capai 62,83%
Harga Emas Perhiasan Melonjak 52,76%, Tembus Rekor 45 Bulan Berturut-turut
Harga Telur Ayam Ras Tembus Rp 31.646/kg, Dipicu Program Makan Bergizi Gratis