Garuda Indonesia Tunda Penambahan 3 Armada Pesawat, Fokus pada Penyehatan Keuangan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memutuskan untuk menunda pengadaan tiga armada pesawat baru. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memprioritaskan kesehatan dan stabilitas keuangan. Sebagai gantinya, maskapai pelat merah ini akan berkonsentrasi pada program turnaround dan transformasi bisnis secara komprehensif.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar, disepakati bahwa suntikan modal dari Danantara Indonesia akan disesuaikan. Nilai penambahan modal disetujui sebesar Rp 23,67 triliun, lebih rendah dari rencana awal sebesar Rp 30,72 triliun. Mekanisme penambahan modal ini dilakukan melalui PMTHMETD.
Chief of Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan bahwa besaran modal ini merupakan hasil perhitungan matang untuk mendukung proses transformasi Garuda Indonesia. Alokasi dana segar tersebut akan difokuskan pada dua area utama.
Alokasi Penambahan Modal untuk Garuda Indonesia dan Citilink
Dari total suntikan modal Rp 23,67 triliun, sebanyak Rp 8,7 triliun atau setara dengan 37 persen dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja Garuda Indonesia. Dana ini akan digunakan untuk berbagai keperluan operasional, termasuk perawatan dan pemeliharaan armada pesawat yang ada.
Artikel Terkait
Wall Street Menguat: Trump Akhiri Shutdown Pemerintah AS, Dow Jones Naik
Garuda Indonesia Diproyeksikan Kembali Raih Laba 2026, Ini 4 Pilar Transformasinya
47 PLTU di Indonesia Adopsi Co-firing Biomassa, Tekan Emisi Karbon
BEI Cabut Suspensi Saham SOHO: Ini Jadwal Perdagangan & Dampak Pindah ke Papan FCA