Menanggapi ajakan tobat nasuha dari Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, kepada tiga menteri pascabencana di Sumatera Utara, Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali punya pandangan tersendiri. Menurutnya, seruan itu bisa dimaknai sebagai koreksi. Namun begitu, Ali menegaskan bahwa menyalahkan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni secara langsung bukanlah langkah yang tepat.
"Sebenarnya begini, niatannya baik," ujar Ali, Rabu (3/12/2025).
"Ada kesadaran untuk mengoreksi kebijakan pemerintah di sektor kehutanan, lingkungan, dan pertambangan. Tapi kita juga harus bijak. Peristiwa banjir bandang ini kan bukan hasil kebijakan yang dibuat semalam."
Ali menekankan bahwa andil terbesar justru berasal dari kebijakan dua puluh tahun silam. Meski begitu, ia tak menampik bahwa setiap menteri terkait wajib mengambil pelajaran berharga dari musibah ini.
"Jadi peristiwa ini akibat kebijakan 20 tahun lalu," katanya.
"Tapi ya memang, kehutanan dan lingkungan hidup adalah kementerian yang harus bertanggung jawab. Soalnya, kejadiannya ada di wilayah kerja mereka."
Ia bersikeras bahwa Raja Juli tak bisa serta-merta dipersalahkan. Bencana di kawasan utara Sumatera itu, klaim Ali, sama sekali bukan buah dari kebijakan sang menteri yang sekarang menjabat.
Artikel Terkait
Hanif Faisol Nurofiq Minta Dukungan Publik di Tengah Hujatan Pecat
Beras Tumpah dari Langit, Pemerintah Kaji Ulang Metode Airdrop
Solidaritas Masyarakat Lampaui Target, Bantuan Rp 10 Miliar Terkumpul dalam Sehari
Delapan Hakim Imigrasi New York Dipecat, Suasana Pengadilan Semakin Mencekam