Secara umum, terdapat dua jenis utama stock split yang perlu diketahui:
Forward Stock Split
Ini adalah jenis stock split yang paling umum. Perusahaan memecah satu saham menjadi beberapa saham dengan harga per lembar yang lebih rendah, seperti contoh yang telah dijelaskan di atas.
Reverse Stock Split
Kebalikan dari forward split, reverse stock split adalah penggabungan beberapa lembar saham menjadi satu lembar saham dengan harga yang lebih tinggi. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk memenuhi persyaratan pencatatan harga minimum di bursa efek.
Manfaat Stock Split bagi Investor
Bagi para pemegang saham, stock split menawarkan beberapa keuntungan potensial:
Peningkatan Jumlah Kepemilikan
Investor mendapatkan tambahan jumlah lembar saham secara otomatis tanpa perlu mengeluarkan modal tambahan untuk membelinya.
Aksesibilitas Harga yang Lebih Baik
Saham dengan harga yang lebih rendah umumnya lebih mudah untuk diperjualbelikan dalam lot yang lebih kecil, memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi investor.
Peningkatan Likuiditas Portofolio
Dengan volume perdagangan yang biasanya meningkat pasca stock split, investor menjadi lebih mudah untuk melakukan eksekusi jual atau beli pada harga yang diinginkan.
Kesimpulannya, stock split merupakan salah satu strategi perusahaan untuk membuat sahamnya lebih likuid dan menarik bagi investor. Memahami mekanisme dan dampaknya merupakan pengetahuan dasar yang penting untuk pengambilan keputusan investasi yang lebih cerdas.
Artikel Terkait
BEI Cabut Suspensi Saham SOHO: Ini Jadwal Perdagangan & Dampak Pindah ke Papan FCA
BI Pastikan Rupiah Segera Menguat: Penyebab & Langkah Stabilisasi
Harga CPO Rebound: Analisis Lengkap Penyebab & Proyeksi 2024-2026
Utang WIKA Rp 29 Triliun: Strategi Restrukturisasi 2026 dan Rencana Pemulihan