Badai Salju di Atacama: Gurun Terkering Bumi Berubah Jadi Hamparan Putih

- Selasa, 30 Desember 2025 | 08:12 WIB
Badai Salju di Atacama: Gurun Terkering Bumi Berubah Jadi Hamparan Putih

Sebuah foto satelit baru-baru ini menangkap pemandangan yang jarang terlihat. Di salah satu tempat paling gersang di Bumi, justru terjadi badai salju. Lanskapnya yang biasanya tandus dan berbatu, tiba-tiba berubah jadi hamparan putih. Bahkan, fenomena ini sempat menghentikan operasi salah satu teleskop radio paling canggih di dunia.

Peristiwa ini berlangsung di Gurun Atacama, Chile. Wilayah seluas 105 ribu kilometer persegi ini membentang di antara Samudra Pasifik dan Pegunungan Andes. Usianya diperkirakan sudah sangat tua, mencapai 150 juta tahun, menjadikannya gurun non-kutub tertua yang kita ketahui.

Atacama punya reputasi ekstrem. Ia bukan cuma tua, tapi juga luar biasa cerah. Ada titik di Dataran Tinggi Altiplano yang mendapat paparan sinar matahari seterang planet Venus. Di sisi lain, kekeringannya juga legendaris. Beberapa bagian gurun ini hanya mendapat curah hujan sekitar 0,5 milimeter per tahun. Bahkan, ada catatan sejarah yang menyebut satu area tertentu sama sekali tidak diguyur hujan selama empat abad, dari 1570 hingga 1971.

Tapi pada 25 Juni 2025, sesuatu yang tak terduga terjadi. Menurut laporan NASA Earth Observatory, sebuah siklon dingin yang bergerak dari utara memicu badai salju langka. Salju itu menutupi lebih dari separuh wilayah gurun.

Foto satelit itu secara jelas menunjukkan Dataran Tinggi Chajnantor, yang ketinggiannya mencapai 5.000 meter. Di sinilah Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) berdiri sekumpulan lebih dari 50 antena radio raksasa yang biasa mengintip kegelapan alam semesta.

Lokasi ini memang dipilih karena kondisinya yang ideal: terpencil, tinggi, dan sangat kering. Gangguan atmosfer minimal, sehingga data pengamatan bisa maksimal. Namun, saat salju turun, semuanya berubah. ALMA terpaksa masuk ke "mode bertahan hidup". Antena-antena diputar agar tidak tertimbun, dan semua kegiatan pengamatan dihentikan sementara.


Halaman:

Komentar